Senin, 07 November 2011

Dilema Sosial Kaum Lesbi

Hingga akhir tahun 80-an komunitas lesbi dan homoseksual tak pernah terdengar dalam pemberitaan dan perbincangan khalayak. Bahkan sejarah media kita, agaknya juga tidak meninggalkan jejak riak-riak mereka. Namun dua pekan terakhir komunitas ini mendapat perhatian, sekaligus gugatan, dari masyarakat karena ulah Marsini, seorang lesbian yang menyamar menjadi pria. Ia akhirnya dibekuk polisi karena dianggap telah melakukan tindakan asusila.
Mencermati kehidupan kaum lesbi seperti Marsini, kita bisa melihat ada dua pilihan antagonistik yang dibentangkan. Pilihan pertama, seorang lesbi ditantang terus menerus merahasiakan identitas seksualnya agar bisa hidup dan diterima masyarakat. Pilihan lain, mereka ditantang mengakui kondisinya yang berbeda dan bersiap menghadapi risiko dikucilkan dari pergaulan.
Tak hanya Marsini, ribuan lesbi di Indonesia mengalami dilema yang sama akibat benturan identitas diri dengan norma yang ada di lingkungannya. Mereka dipaksa menyembunyikan jati diri supaya mereka terus bisa eksis di masyarakat. Sebaliknya, jika mereka memilih untuk mengungkapkan kondisi yang sebenarnya, ada risiko hukuman sosial yang mengancam.
Kedua pilihan di atas hingga kini masih menjadi sesuatu yang sulit, sebab norma dalam masyarakat kita sama sekali tidak memberikan celah pemakluman pada kaum lesbi. Seorang lesbi akan serta merta dicap keliru dan salah karena telah menyalahi norma susila dan agama. Mereka semakin tersisih karena negara juga tidak mengakui keberadaan mereka sebagai salah satu entitas warga negara.
Padangan negatif masyarakat pada kaum lesbi memaksa mereka membuat komunitas sendiri yang lebih eksklusif. Mereka dicap menyimpang, sesat, bahkan disebut sebagai pendosa karena tidak sejalan dengan ajaran agama. Karena itulah sebagian kaum lesbi membuat komunitas sendiri.
Tindakan menciptakan komunitas adalah tindakan khas kaum minoritas. Mereka membuat kelompok kecil untuk menyingkir sekaligus mempertahankan identitas seksualnya. Di sinilah perlawanan pasif terhadap aturan yang mengekang mereka digelorakan.
Payung hukum
Dalam sejarah perempuan Indonesia, bisa dibilang kaum lesbilah yang akan mengalami ketidakjelasan status lebih lama. Tidak seperti kaum lesbi di beberapa negara maju, lesbi di Indonesia tampaknya tidak akan mampu memaksa pemerintah melahirkan regulasi yang dapat memfasiltasi mereka. Kondisi ini diperparah dengan kondisi sosiokultural masyarakat yang sangat patuh pada nilai-nilai kesusilaan dan agama.
Dilema sosial yang dihadapi kau lesbi juga terkait dengan kebutuhan bersosialisasi. Sebagai kaum minoritas yang dicap ‘menyimpang’ kaum lesbi tetap tidak akan memperoleh tempat yang layak di masyarakat, bahkan puluhan tahun ke depan. Mereka akan menjadi kaum eksklusif yang harus menerima tindakan diskriminatif. Sedangkan mereka tidak akan mampu membela hak-haknya karena tidak memiliki kepastian dasar hukum.
Kaum lesbi secara de facto benar-benar ada, namun tidak diakui secara yuridis. Mereka adalah bagian dari dinamika sosial sekaligus bagian dari anggota masyarakat. Meski demikian mereka tidak pernah dianggap ada sebab tidak pernah diakui eksistensinya secara hukum. Karena itulah mereka senantiasa hidup di antara ketidakpastian untuk hidup didunianya yang eksklusif atau membaur.
Eksklusivitas kaum lesbi adalah bentuk perlawan pasif terhadap hukum sosial yang berlaku di masyarakat. Karena perbedaan antara lesbi dan tidak adalah masalah aturan, mereka juga sedang berjuang melawan aturan. Setidaknya perlawanan itu dilakukan dengan diam.
Jika seksual hanya dilihat dari kacamata ragawi, hubungan lesbian dan hubungan yang normal adalah sama. Seperti orang kebanyakan, kaum lesbian merasakan jatuh cinta dan kenikmatan melakukan hubungan seksual. Yang membuat mereka berbeda adalah kenyataan bahwa hubungan itu tidak ladzim, meski keladziman hanyalah cap atas sebuah proses yang berlangsung terus menerus.
Pandangan masyarakat kepada kaum lesbi sebagai pendosa tidak akan pernah hilang sebeb kebenaran moral sudah lama dikonvensikan. Namun ada kemungkinan lesbi diterima sebagai anggota masyarakat. Caranya, kaum lesbi semata-mata dipandang sebagai manusia yang mengalami ketidaknormalan. Jika digeneralisasikan, ketidaknormalan orientasi seks kaum lesbi akan sama dengan gay, pelaku inses, biseksual, dan bahkan sodomi.
Pada kahirnya, dengan menganggap lesbi hanya sebagai penderita kelainan seksual, kita juga perlu menyamaratakannya dengan kelainan lain. Kaum lesbi sama dengan penderita penyakit jantung, penderita folio, atau tuna rungu. Yang membuat mereka berbeda di hadapan masyarakat adalah adanya hukum, baik agama maupun negara, yang melegalkan salah satu dan mengharamkan lainnya.
Konsep kelainan dalam tata sosial adalah masalah paradigma. Segala sesuatu bisa dicap lain, menyimpang, tidak normal, atau salah karena tidak sama dengan paradigma umum. Hal ini bisa menjadi perdebatan jika konsep kelainan kelas masyarakat satu dengan lainnya berlainan. Begitupun kaum lesbian, barangkali akan diterima pada komunitas lain di luar masyarakat umum.
Lepas dari perdebatan apakah salah atau tidak, kaum lesbi adalah bagian dari entitas kita. Meski tidak mendapat pengakuan yuridis, mereka ada di sekitar kita. Mereka berkelindan mewarnai keragaman masyarakat. Pada saatnya mereka harus diperlakukan istimewa sebagai kaum yang berbeda, pada saat yang lain mereka adalah anggota masyarakat biasa. Masalahnya adalah, apakah mereka mampu memposisikan diri dengan baik? Dan apa kita telah menempatkan perspektif dengan bijak?
Surahmat
Pegiat Komunitas Nawaksara Banjarnegar

5 komentar:

  1. Guys, maaf numpang share ya...silahkan kunjungi website saya www.sukaho.com , Dijamin anda tidak akan rugi !! kunjungi sekarang. Thanks :)

    BalasHapus
  2. mariong.com menyediakan 4 permainan
    Berikut permainannya :
    * SLOT GAME
    * TEMBAK IKAN
    * LIVE CASINO
    * TARUHAN BOLA

    HUBUNGI KONTAK KAMI :
    BBM : onglucky
    Whatsapp : +60 17-602 5881
    LINE : onglucky
    WECHAT : website8899

    kunjungi kumpulan video lucu kami ya :
    https://funsticky.com
    https://thoselab.com

    BalasHapus
  3. Minimal deposit 50rb
    Bonus member baru 30%
    Bonus harian 5%
    Aman & Terpercaya
    hanya di bit.do/bolay0

    Whatsapp kami
    bit.do/WA_BOLAYO

    +6282321807397

    BalasHapus