Jumat, 28 Oktober 2011

Bau Badan, hmmm,MENEBAR BAU, MENUAI MALU

Beberapa waktu yang lalu kita telah membahas soal bau kaki (kuku-kuku kaki kita). Nah, supaya lengkap mari kita ngobrol seputar bau badan, hmmm sedap.
Betapa tersiksanya jika seseorang berdekatan dengan penebar bau badan di sebelahnya, misalnya saat bepergian di dalam bus, kereta api, pesawat atau dimanapun. Bukan hanya tetangga sebelah, si penebar bau badanpun merasakan hal yang sama, tak nyaman, kurang percaya diri dan malu.
Penyandang bau badan tidak selalu jorok atau kurang bersihan lho. Meski sudah mandi berulang-ulang ditambah aroma wangi kembang setaman, toh bau badan masih menerpa hidung tetangga. Repot deh.
Kendati cantik bak bidadari atau tampan seperti penulis bintang film, segala karunia keindahan tersebut seolah sirna tatkala aroma tak sedap menyebar dari pori-pori kulitnya. Tenang, penyandang bau badan tak perlu terlalu kecil hati, ada cara menghilangkan atau setikdaknya untuk menguranginya.
::: ::: ::: ::: ::: Bagaimana terjadinya ? ::: ::: ::: ::: :::
Bau badan terjadi karena produk proses pembusukan melalui keringat yang dihasilkan oleh kelenjar keringat (kelenjar apocrine=apokrin). Sebenarnya hal ini wajar, dalam arti semua orang (di saat tertentu) akan berkeringat sebagai upaya menyeimbangkan suhu tubuh. Keringat yang keluar dari tubuh kita mengandung air, garam dan sisa metabolisme. Proses ini berjalan alami.
Jika keringat dan segala komponen di dalamnya dapat dialami oleh semua orang, mengapa tidak semua orang bau badan? Ya, pertanyaan bagus.
Jumlah kelenjar apokrin tidak sama setiap orang, adakalanya seseorang mempunyai kelenjar apokrin lebih banyak dibanding orang lain, sehingga produksi keringat lebih banyak, akibatnya kecenderungan menyebarkan bau badan menjadi lebih besar. Perlu diketahui bahwa setiap rambut terdapat kelenjar apokrin yang mengandung asam lemak (jenuh) dan berminyak. Selain itu ada kelanjar lain yakni kelenjar ekrin yang menghasilkan air, namun tidak berbau.
Disamping peran kelenjar apokrin, bau badan dapat juga ditimbulkan faktor-faktor lain dan oleh makanan tertentu, misalnya: petai, jengkol, bawang putih dan lain-lain.
::: ::: ::: ::: ::: Faktor Pencetus ::: ::: ::: ::: :::
Beberapa faktor diduga sebagai pencetus timbulnya bau badan, antara lain:
  • Faktor keturunan
  • Kelebihan berat badan (kegemukan=obesitas)
  • Faktor psikis
  • Minuman keras, rokok, obat-obatan (misalnya antibiotika)
  • Makanan protein tinggi (misalnya daging kambing, durian)
  • Kebersihan badan
  • Faktor hormonal (terutama masa puber)
Area tubuh penebar bau badan pada umumnya daerah ketiak dan daerah sekitar kelamin. Eh, iya … kaki juga termasuk, masih ingat bahasan sebelumnya kan ?
::: ::: ::: ::: ::: Pengobatan ::: ::: ::: ::: :::
Mudah, murah, meriah.
Pada dasarnya pengobatan bau badan diarahkan pada eliminasi penyebab atau setidaknya mengurangi faktor yang mempengaruhinya.
Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengusir bau badan.
  • Mandi, sedikitnya 2 kali sehari, dan keringkan dengan handuk bersih. (termasuk keramas secara teratur)
  • Menaburkan bedak (jangan banyak-banyak ya, ntar bisa kelihatan seperti donat)
  • Menggunakan deodorant (jika perlu) yang mengandung antibakteri atau antiperspiran. ( pemakaian parfum tidak efektif karena bersifat sementara)
  • Memakai pakaian bersih dan kering (kalau bisa berbahan penyerap keringat)
  • Mengkonsumsi sayuran dan minum air putih.
  • Hindari masakan (makanan) berbumbu kental (sekali-sekali gak papa) ;)
Tambahan: mas Dani Iswara:
  • Hentikan pemakaian bedak atau deodorant jika terjadi iritasi atau reaksi kulit.
  • Jika perlu, cukur daerah tempat parkir keringat, misalnya bulu “ketiak” dan daerah “k3lamin”. *hati-hati ya, jangan kegores* ;)
Adapun pengobatan spesifik dilakukan atas saran dan keputusan dokter (spesialis kulit dan kelamin) jika langkah diatas tidak kuasa mengusir bau badan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar